(TK) Tulangbawang–Sejumlah orang tua siswa SMAN 2 Dente teladas Kabupaten Tulangbawang Provinsi Lampung, mengeluhkan ada nya Besaran biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang diminta pihak sekolah SMAN2 Dente teladas Kabupaten Tulangbawang Provinsi Lampung.
“Ya buat bayar SPP ini pusing juga ya mbak , biaya hidup sehari-hari saja sudah pas-pasan,” kata seorang warga Dente teladas, keluhkan besaran nya Bayaran SPP yang diminta oleh Pihak Sekolah SMAN 2 Dente teladas, mulai dari Rp 1.500,000 rupiah sampai enggan Rp 2.000,000 rupiah , Selasa (24/10/23).
Menurut Samsiah,salah seorang warga Dente teladas yang anak nya tahun depan bakal masuk jenjang SMA/ SMK setelah lulus dari SMP, tentunya hal ini membuat nya harus mencari cara agar anak nya bisa melanjutkan sekolah .
Dengan usaha membuka warung kopi tidak banyak pilihan dari samsiah untuk mengumpulkan uang dari sumber pendapatan, Begitu juga dengan isti sebagai ibu rumah tangga yang menjadi Pembantu rumah tangga keluhkan hal yang sama .
Hal senada juga disampaikan oleh Djumain Pria 49tahun yang sehari-hari sebagai kuli panggul mempunyai seorang putra yang kini sudah tidak bersekolah.
Seharus nya lanjut dia , Putranya bersekolah di SMAN2 Dente teladas namun karena biaya ,maka keputusan berhenti mengeyam bangku pendidikan pun harus diambil .
Dengan penghasilan Rp 2.000,000/bulan Djumain harus menghidupi anak istri dan empat anak nya “ya jujur sebenarnya sedih ketika anak saya tidak bisa bersekolah,tapi ya mau gimana lagi,”kata nya kepada awak media ini dengan nada pasrah.
Dengan besaran nya iuran SPP yang ditetapkan oleh pihak Sekolah SMAN 2 Dente teladas Kabupaten Tulangbawang ini , penyebab nya merasa tidak mampu menjalankan Operasional Sekolah .
Meski sudah ada surat Edaran Gubernur Lampung tentang besaran SPP , Sekolah mau tidak mau harus mencari sumber dana operasional lain yang dipungut dari siswa .
Sementara itu banyak keluhan dari siswa putus sekolah yang masuk ke Dinas Pendidikan Provinsi Lampung mengundang Keprihatinan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Arinal Djunaidi mengungkapkan bahwa banyak organisasi perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Lampung seperti Dinas Pendidikan,Dinas Sosial,Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Prempuan dan Perlindungan anak ,yang mendapatkan keluhan dari masyarakat.
Gubernur Lampung menjelaskan banyak nya siswa SMA/SMK yang harus berpotensi putus sekolah karena ketidak mampuan mereka atas besaran nya SPP yang di tetapkan oleh pihak sekolah salah satu contoh SMA Negeri 2 Dente teladas Kabupaten Tulangbawang ini .
Menurut Arinal Djunaidi hal tersebut bertentangan dengan semangat kemerdekaan dimana seharusnya seluruh lapisan masyarakat berhak mengenyam pendidikan minimal wajib belajar dua belas tahun .
Masa hanya yang mampu saja yang bisa bersekolah kalau begini kan sama saja kita hidup di jaman penjajahan dulu,” kata nya .
Oleh karenanya , Provinsi Lampung tidak tinggal diam khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, selama ini para pelajar yang putus sekolah atau kedapatan berada ditempat-tempat yang tidak semestinya didata dan di dampingi.
Provinsi Lampung memberikan intervensi bagi keluarga mereka seperti jaminan kesehatan (BPJS ), hingga penyaluran dibursa kerja hanya saja , upaya tersebut tetap tidak bisa terlalu berpengaruh terhadap sekror Pendidikan karena terhalang oleh aturan.
Sementara pihak sekolah SMAN2 Dente teladas yang menjadi banyak keluha. Walimurid akibat mahal nya bayaran SPP Kepala Sekolah SMAN 2 Dente teladas Kabupaten Tulangbawang Provinsi Lampung terkesan acuh tak acuh ,pasal nya saat dikonfirmasi media ini melalui telepon WhatsApp dan pesan WhatsApp nya diabaikan begitu saja meski dalam keadaan aktif. (Red)