(TK)Anggota DPRD— Provinsi Lampung dari Fraksi PKB,Sasa Chalim merespons positif langkah strategis yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung dalam mendukung ketahanan pangan.
Ia menyatakan komitmennya untuk ikut mengawal distribusi 24 unit mesin pengering gabah (dryer) yang diperuntukkan bagi kelompok tani di berbagai kabupaten/kota.
Sasa menekankan pentingnya program ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan memajukan sektor pertanian sekaligus mendukung pemenuhan gizi masyarakat desa, khususnya anak-anak.
“Pertanian bukan hanya soal panen, tapi soal bagaimana kita menjamin kualitas hidup masyarakat desa secara menyeluruh, termasuk kecukupan gizi anak-anak. Mesin dryer ini adalah alat strategis untuk menjaga mutu hasil panen dan meningkatkan nilai ekonominya,” ujar Sasa pada Minggu (20/4).
Sebagai anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung yang membidangi kesehatan dan kesejahteraan rakyat, Sasa menilai program pengadaan mesin pengering gabah sangat relevan dan saling menguatkan antar sektor.
“Ketika hasil pertanian meningkat kualitas dan kuantitasnya, maka secara langsung akan berdampak pada penghasilan petani. Kesejahteraan keluarga terangkat, asupan gizi anak-anak pun membaik. Ini satu mata rantai yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.
Sasa juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program ini tidak hanya selesai pada tahap pengadaan, tetapi juga dalam proses implementasi dan edukasi.
“Ke depan, kami mendorong sinergi yang lebih konkret antara Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, dan pihak legislatif. Tidak cukup hanya menyediakan mesin. Petani juga butuh pelatihan, pendampingan, dan pemahaman teknis agar alat ini dimanfaatkan secara optimal,” jelasnya.
Ia juga menegaskan kesiapannya untuk memastikan mesin-mesin dryer tersebut benar-benar sampai dan digunakan di daerah-daerah yang membutuhkan, termasuk wilayah yang selama ini belum memiliki fasilitas pengering gabah, seperti Kecamatan Suoh, Lampung Barat.
“Sebagai wakil rakyat, saya siap turun langsung untuk memastikan distribusi ini tepat sasaran. Daerah-daerah lumbung padi seperti Suoh harus jadi prioritas, karena di sana belum memiliki alat pengering,” pungkasnya.(***)
