(TK), Bandar Lampung —Dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-79, Pemerintah Provinsi Lampung menggelar Festival Nyeruit Lampung serta Penyerahan Gelar Duta Seruit Lampung di Agropark Sabah Balau, Lampung Selatan, Minggu (25/8/2024).
Festival nyeruit ini diikuti sebanyak 2.200 masyarakat Provinsi Lampung.
Dalam kesempatan itu, Pemerintah Provinsi Lampung juga memberi gelar terhadap owner Sambal seruit Lampung yang membuka usaha Kuliner dengan sebutan, ‘Sambal Seruit bu Lin’
Pada kesempatan, Pemerintah Provinsi Lampung melalui, Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin resmi berikan gelar ‘Duta Seruit Nasional’ kepada Buk Lin. Atau dengan nama Ellynawati.
Pj Gubernur Lampung, Samsudin, mengatakan pihaknya sengaja menggelar festival nyeruit guna memperkenalkan makanan khas Lampung secara internasional.
“Festival nyeruit ini merupakan tradisi dari Lampung yang harus kita lestarikan dan kita bumingkan agar jadi budaya dan wisata di Lampung. Sehingga seruit ini jadi bagian dari wisata di Lampung,” kata Samsudin.
“Maka mulai sekarang mari kita kenalkan seruit ini hingga Internasional, influencer terus suarakan agar masyarakat tau bukan hanya di nasional tapi hingga Internasional,” sambungnya.
Lebih lanjut Samsudin juga mengatakan seruit merupakan simbol kebersamaan dan persatuan di Provinsi Lampung, serta mencerminkan rasa persaudaraan.
“Festival Nyeruit adalah bentuk penghargaan terhadap kekayaan kuliner khas Lampung yang diwariskan oleh para leluhur kita,” ujarnya.
Samsudin menjelaskan nyeruit bukan hanya sekadar tradisi makan bersama sambil berbagi cerita, bercanda, dan bertukar pengalaman, tetapi juga merupakan cerminan nilai luhur yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Lampung.
Samsudin juga mengusulkan agar nantinya budaya nyeruit dijadikan Hari Nyeruit Nasional untuk melegenda sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.
Selain itu, Samsudin berharap para influencer atau pemengaruh media sosial yang hadir berperan mempromosikan seruit sebagai kekayaan budaya kuliner khas Lampung.
“Dengan begitu, masyarakat di luar Lampung, bahkan di luar negeri, akan penasaran dengan kuliner seruit khas Lampung ini,” katanya.
Festival Nyeruit, kata Samsudin, juga menjadi tantangan bagi anak muda untuk mengasah inovasi dan kreativitas mereka.
“Kita bisa berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan pihak lainnya untuk berkreasi dan berinovasi dengan seruit, sehingga semakin banyak orang yang penasaran dan ingin ikut serta dalam festival ini,” ucap Samsudin.
Samsudin menekankan pentingnya melanjutkan kegiatan Festival Nyeruit secara berkelanjutan agar masyarakat luar Lampung tertarik untuk turut hadir.
“Mari jadikan Festival Nyeruit ini sebagai kegiatan yang melegenda,” katanya lagi.
Festival Nyeruit Lampung digelar bukan hanya untuk membudayakan kuliner khas Lampung, namun juga memupuk rasa cin/ta dan kebanggaan terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda dan masyarakat luas.
Sementara owner sambal seruit bu Lin, Ellynawati mengucapkan terimakasih atas perhatian pemerintah Lampung dalam mendukung kuliner khas Lampung, Seruit.
“Mudah-mudahan ke depan seruit ini makin dicintai semua kalangan masyarakat tidak hanya nasional tapi dicintai dan disukai secara internasional,” kata Ellynawati.
Bu Lin mengatakan selain identik dengan Ikan dan Sambal, Seruit juga memiliki filosofi kebersamaan di dalamnya.
“Agar lebih tau rasa dan keistimewaan seruit bisa mampir ke tempat kami di Sambal Seriut Bu Lin di Pahoman atau di Korpri,” pungkasnya.
(*)