Menu

Mode Gelap
Penguatan Layanan Kesehatan: Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung dan RS Graha Husada Tandatangani Perjanjian Kerja Sama FKIP Unila dan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Jalin Kerja Sama untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Gubernur Lampung Ajak Sinergi Sektor Jasa Keuangan dalam Buka Puasa Bersama: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan Gubernur Lampung Lantik Pj. Sekretaris Daerah: Harapan Baru untuk Masyarakat Lampung yang Sejahtera Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim: Siloam Hospitals Purwakarta Rayakan Ramadan dengan Komitmen Kesehatan Kapolres Lampung Timur Pimpin Latihan Pra Operasi Ketupat Krakatau 2025: Siapkan Kesiapsiagaan untuk Mudik Aman di Idul Fitri

Lampung

“Panen Raya Padi Serentak: Presiden Prabowo Subianto Pimpin Kegiatan di Majalengka, Dorong Ketahanan Pangan Nasional”

badge-check


					“Panen Raya Padi Serentak: Presiden Prabowo Subianto Pimpin Kegiatan di Majalengka, Dorong Ketahanan Pangan Nasional” Perbesar

(TK)Prabowo— Pemandangan membahagiakan hati, sejenak terbentang di ratusan bentangan lahan sawah produktif se-Tanah Air, lokasi kegiatan Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi yang dihadiri oleh orang nomor satu di Indonesia, Presiden Prabowo Subianto di pusat kegiatan, sentra panen Desa Randegan Wetan, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

Setibanya usai lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta pukul 09.45 WIB menumpangi Helikopter Caracal TNI AU, di lokasi Presiden Prabowo Subianto didampingi oleh Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian (Mentan) Dr Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Bupati Majalengka Eman Suherman, serta Forkopimda Plus Jawa Barat dan Majalengka.

Mereka, termasuk hadir salah satunya yakni senator DPD RI dapil Jawa Barat, Alfiansyah Komeng, membaur bersama ratusan petani.

Presiden Prabowo –dua periode memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) terpilih pertama 5 Desember 2004 hingga terakhir 2010-2015 ini– sumringah menyapa, pun turun ke sawah mengoperasikan alat mesin pertanian (alsintan) modern untuk memanen padi, “combine-harvester”.

Kegiatan panen raya ini, simbol keberhasilan musim tanam sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Tak hanya itu, panen raya sekaligus menjadi bukti nyata dari kerja keras dan kerja cerdas peningkatan produktivitas pertanian nasional, diharapkan pula dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah serta petani dan pelaku sektor pertanian lainnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Panen raya berlangsung secara hibrida luring daring yang diikuti oleh 13 Gubernur dan 156 Bupati/Walikota lainnya, melalui konferensi video serentak nasional.

Satu pemandangan langka, tampak pula Presiden Prabowo melengkapi diri dengan buku catatan kecil dan ballpoint. Dia bahkan mencatat sendiri poin-poin disampaikan para perwakilan petani maupun kepala daerah.

Usai panen, Presiden Prabowo menyaksikan langsung proses transaksi pembelian gabah petani oleh Perum Bulog, sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap harga dan kesejahteraan petani. Dilanjutkan dialog bersama para petani dan kepala daerah.

Produksi 2025 Tertinggi 20 Tahun Terakhir

Mentan Andi Amran Sulaiman dalam pidato laporannya bilang, keberhasilan panen padi tahun ini buah dari kebijakan pro-petani yang diterapkan oleh Presiden Prabowo. Mentan menyebut produksi beras nasional saat ini berada dalam tren menggembirakan.

“Serapan Bulog turut melonjak tajam dimana stok beras nasional saat ini mencapai 2,4 juta ton dan diperkirakan menembus 3 juta ton di akhir bulan, tertinggi selama 10-20 tahun terakhir. Saking berlimpahnya produksi beras kapasitas penyimpanan tak lagi mencukupi. Ini betul-betul cerah bagi petani, secerah kebijakan Bapak (Presiden) selama 169 hari. Ini luar biasa bagi petani Indonesia,” lapor Mentan pemberani idola petani ini.

Presiden: Tanpa Pangan, Tak Ada Negara

Kesempatan tersebut, Presiden Prabowo mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras menjaga stabilitas nasional selama Ramadan hingga Idulfitri, termasuk pengendalian harga-harga bahan pokok.

Presiden juga menyoroti kinerja luar biasa dari tim sektor pertanian yang bekerja langsung di lapangan untuk memastikan pasokan dan produksi pangan tetap terjaga, bahkan meningkat di tengah tantangan global.

“Setiap kali saya cari, beliau (Mentan Andi Amran Sulaiman, red) ada di sawah, ada di daerah. Satu hari di Kalimantan Barat, besoknya di Merauke, lusanya di Lampung. Inilah menteri-menteri kabinet kita, semuanya bekerja keras, semuanya turun ke lapangan,” tuturnya memuji.

Di hadapan ribuan petani, Presiden Prabowo kembali menekankan betapa pentingnya peran petani sebagai tulang punggung bangsa dan negara.

“Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara, saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun, tanpa pangan tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” lugas Presiden Prabowo.

Sadar mendapat penghormatan: provinsi dipimpinnya kini dipilih menjadi sentra taja panen raya padi karena menjadi lumbung padi nasional tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam kesempatan dialog juga turut menyampaikan lngsung aspirasi petani kepada Presiden.

Kang Dedi Mulyadi (KDM) sapaannya bilang, pasokan pupuk untuk petani di Jawa Barat sudah lancar. Nun yang menjadi kendala, biaya untuk obat-obatan pengusir hama.

“Sekarang pupuk sudah lancar, tapi biaya tinggi produksinya itu di obat-obatan karena sebelum mulai menanam mereka harus mengeluarkan biaya semprot keong atau hama. ‘Nyemprot’-nya itu dua kali sehari,” ungkap Dedi.

Lantaran tak sedikit petani di provinsinya yang belum tercover BPJS Kesehatan, KDM juga meminta asuransi kesehatan petani ditingkatkan. “Mohon peningkatan asuransi kesehatan petani karena banyak petani yang ketika sakit tidak tercover BPJS atau BPJS mandirinya tidak terbayar,” sebutnya.

Lebih lanjut, KDM juga berharap Kementerian Pertanian menambah peralatan peningkatan produksi di Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional. “Karena Jabar pusat lumbung padi nasional, ya seluruh alatnya harus banyak (supaya) ditambah kalau ingin peningkatan produksi,” pinta Dedi, kader Gerindra ini.

Terdengar ‘mantap jiwa’, Presiden Prabowo turut mengontani laporan petani yang sampai ke telinganya. Masih soal hama. Bukan keong, kali ini tikus. Dia langsung eksekusi, solusinya.

Semula, Prabowo mengaku dirinya mendapat laporan hama tikus menjadi masalah pelik bagi petani di Majalengka. “Di daerah sini saya dapat laporan hama tikus yang sangat pelik masalahnya, dan yang paling bagus sekarang katanya burung hantu. Waduh, ini harga burung hantu naik dong sekarang kira-kira,” ujar dia, lalu spontan bertanya kisaran harga burung hantu seekornya.

“Nanti saya bantu di sini ya, berapa burung hantu yang Saudara perlu? Saya bantu. Perlu tambahan berapa burung hantu? 1.000 ekor kali Rp150.000? Berarti Rp150 juta. Baik, saya bantu hari ini juga,” ucap Prabowo disambut riuh tepuk tangan petani.

Prabowo meminta setiap daerah yang punya masalah hama bergegas lapor. Dia akan cari solusinya. “Saya akan menghemat anggaran terus menerus, saya akan berusaha sekeras tenaga agar setiap anggaran, uang rakyat, uang negara, harus dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia terutama yang paling membutuhkan,” lugasnya.

“Lampung?”

Seturut, Presiden Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra ini tak lupa menyapa Lampung, provinsi di Sumatra yang berkesan baginya lantaran keharuannya atas capaian elektoralnya Pilpres 2024 begitu membekas: Prabowo-Gibran menang Pilpres nyaris 70 persen, Gerindra menang Pileg provinsi lumbung pangan nasional ini, kader militan kesayangannya menang Pilgub 82 persen, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.

“Lampung?” sapa Presiden, konferensi video.

Sigap, singkat padat, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal pun ‘lancar jaya’ melaporkan. “Siap pak. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih pak Presiden. Kami tadi sudah melakukan panen serentak, hari ini kami panen 2.300 hektare, dan Insya Allah seluruh Lampung 12.000 hektare dan hampir 3.000 hektare diserap oleh Bulog,” sahut cepat gubernur, yang juga Ketua Partai Gerindra Lampung ini.

Gubernur Mirza optimistis, produksi padi tahun ini bakal mengalami lonjakan hingga 3,5 juta ton. “Berkat program pak Presiden, berkat program kebijakan pak Presiden, dan kerja keras dari Kementerian Pertanian, yang tahun (2024) kemarin produksi Lampung ini hanya 2 juta 700 ton, diproyeksikan tahun 2025 ini meningkat jadi 3,5 juta ton,” lapor dia.

Musim tanam kemarin, sambung cepat dia, “gabah di sini cuma dihargai Rp4 ribu pak (per kilogram). Sekarang Rp6.500. Di sini petani bukan hanya tersenyum, hampir nangis bahagia pak. Terima kasih pak,” ujar Mirza.

Imbuh Gubernur Mirza, potensi peningkatan produksi ini akan semakin besar jika program pemupukan tepat waktu dan intensifikasi pertanian yang ditempuh dapat berjalan optimal, serta penyelesaian sedimentasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum terealisasi.

Gubernur optimis, dengan kondisi tersebut, maka indeks pertanaman di Lampung akan meningkat, demikian pula dengan target total produksi 4,5 juta ton per tahun bisa tercapai.

Akan tetapi ditengah kabar baik peningkatan tersebut, Mirza menyampaikan pula kendala petani, yakni minimnya fasilitas pascapanen.

“Karena peningkatan produktivitas yang drastis, kami di sini sangat membutuhkan sarana pascapanen, terutama gudang dan dryer (mesin pengering),” ujar dia, pihaknya berkolaborasi dengan Danrem, Kapolda dan seluruh instansi, menginventarisir gudang yang ada di Lampung guna menampung beras Bulog.

“Tetapi untuk dryer kami masih kesulitan. Mohon bantuan pak Presiden, karena saat ini Bulog jadi garda terdepan dalam menyerap gabah petani. Sementara di bulan ini saja, potensi panen di Lampung mencapai hampir 600.000 ton gabah,” papar dia, menekankan urgensi ketersediaan fasilitas dryer demi untuk menjaga kualitas hasil panen.

Di akhir laporannya, Mirza berterima kasih atas kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang diyakininya akan beri manfaat besar bagi hampir satu juta petani di Lampung. Juga, menyampaikan keinginan kuat petani menyampaikan rasa terima kasih langsung kepada Presiden Prabowo atas peningkatan produksi padi yang demikian signifikan.

Mirza, didampingi Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar, Wakapolda Lampung Brigjen Ahmad Ramadhan, dan Danrem 043/Gatam Brigjen TNI M. Rikas Hidayatullah.

Serta, Kadiskominfotik Lampung Achmad Saefulloh, sejumlah Bupati/Walikota serta para wakilnya. Antara lain, Bupati Lampung Tengah dr Ardito Wijaya didampingi Wabup Komang Koheri, Walikota Bandarlampung Eva Dwiana, dan Walikota Metro Bambang Iman Santoso, serta para Kadis Pertanian.

Senada Gubernur, Ketua Gapoktan Lestari Adipuro, Mei Kurnianto, bersyukur atas harga gabah saat panen raya saat ini, Rp6.500/Kg.

Mei menyebutnya, anugerah. “Ini merupakan anugerah bagi kami sebagai petani,” ujar Mei, berharap Presiden Prabowo beserta jajaran terus mengutamakan kesejahteraan petani.

“Kami berharap semua yang sekarang kami nikmati ini juga merupakan anugerah dari Allah. Mudah-mudahan Bapak juga kebagian sejahtera,” takzimnya.

“Terima kasih. Terima kasih, Lampung. Gubernur dan jajarannya, terima kasih,” tanpa jeda, Presiden Prabowo mentakzimi pula.

Dari tempat yang sama, kesempatan terpisah, dalam pidatonya di lokasi panen raya Provinsi Lampung di Kelurahan Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah usai senada panen padi menggunakan combine harvester, lanjut penyerahan serap gabah petani dari Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lestari Adipuro, Mei Kurnianto, kepada Kadivre Bulog Lampung dan kemudian membajak sawah memakai traktor roda empat.

Gubernur Mirza meminta kepala daerah di Lampung beserta jajaran untuk berperan menjaga harga keekonomian gabah kering panen (GKP) tetap terjaga sesuai harga pokok penjualan (HPP) tetapan pemerintah yakni Rp6.500/kg, serta berharap pelaksanaan panen raya serentak berjalan baik dan sukses.

“Titip pesan kepada Bupati dan jajaran di daerah untuk bersama-sama menjaga harga gabah tetap terjaga di harga Rp6.500/kg. Mari bersama-sama sukseskan keinginan Bapak Presiden Prabowo untuk membuat petani tersenyum,” wanti Gubernur Mirza.

Menggarisbawahi bahwa upaya menjaga harga gabah yang dibeli Bulog atau pihak lainnya tetap sesuai HPP Rp6.500/Kg tersebut merupakan salah satu misi pemerintah, Mirza melugaskan upaya menjaga sesuai aturan tersebut telah diperintahkan oleh Presiden.

“Tentunya dengan kerja sama Bupati dan jajaran dalam melakukan pengawasan harga pembelian gabah petani selama panen dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga produktivitas pertanian daerah,” intensinya, pentingnya menjaga momentum panen raya ini demi mewujudkan swasembada pangan.

Adapun, senapas, komitmen Perum Bulog memastikan menyerap gabah hasil panen petani melalui Poktan dan Gapoktan sesuai ketentuan HPP, sebagaimana diafirmasi terpisah oleh Manajer Operasional Perum Bulog Divre Lampung, Meirizal Sudyadi, menjawab pers di sela panen raya senada bersama Bupati Pesawaran, Dr Dendi Ramadhona Kaligis dan petani di Desa Kutoarjo, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, pada hari yang sama, disebutkan sebagai bagian upaya mendukung program ketahanan pangan nasional.

Selain serap gabah sesuai HPP, Manajer Operasional Bulog Divre Lampung, Meirizal Sudyadi, terangkum mengatakan, pihaknya kemudian akan mengolahnya melalui pabrik penggilingan mitra Bulog, hasil penggilingan akan disimpan di gudang Bulog sebagai cadangan pangan pemerintah baik untuk kebutuhan bantuan pangan maupun penjualan langsung kepada masyarakat.

Bulog, tetap akan menyerap gabah petani meski dengan kondisi kualitasnya menurun, “semua tetap diserap, hanya saja kami akan proses terlebih dahulu melalui penggilingan agar hasilnya sesuai standar beras yang ditentukan,” sebut Meirizal, tak ada batasan maksimal penyerapan gabah, akan diserap sebanyak-banyaknya, yang penting kualitas hasil akhir proses penggilingan tetap standar.

Sementara itu, Bupati Lampung Tengah, dr Ardito Wijaya dalam laporannya mengatakan, di kabupaten pimpinannya, berdasar data BPS, capaian produksi padi tahun 2024 lalu mencapai 595.377 ton gabah kering giling (GKG) dengan luasan panen 107.705 hektar.

“Target luas tambah tanam Lampung Tengah di 2025 ini 206.000 hektare, target produksi gabah diharapkan mencapai 1 juta ton. Untuk lokasi panen raya Kelurahan Adipuro seluas 326 hektare dengan produktivitas 7,2 ton per hektare dan perkiraan total produksi padi di sini 2.347 ton gabah dengan harga jual GKP Rp.6.500 per kilogram,” papar Bupati Ardito.

Dialog, menjadi penting karena tak hanya menyajikan keberhasilan panen, juga secara lugas menyampaikan kebutuhan mendesak kalangan petani Lampung akan infrastruktur pascapanen. Aspirasi tersebut diharapkan dapat menjadi perhatian serius pemerintah pusat dalam meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

Seperti diketahui, BPS Lampung mencatat, luas panen padi di Provinsi Lampung 2024 lalu mencapai 531,44 ribu hektare dengan produksi padi sekitar 2,73 juta ton gabah kering giling (GKG), alias naik 1,33 ribu atau 0,25 persen dari luas panen padi di Lampung 2023 mencapai 530,11 ribu hektare.

Meski luasan panen meningkat, total produksi padinya menurun 1,02 persen dari 2,76 juta ton GKG tahun 2023 menjadi hanya 2,73 juta ton GKG pada 2024.

Sementara terpisah, pemerhati kebijakan, Ketua Badan Pekerja Center for Democracy and Participative Policy Initiatives Studies (CeDPPIS) Muzzamil, pada Selasa (8/4/2025), selain mengapresiasi perhelatan panen raya yang dia istilahkan sebagai “momen pemantik pembaharu” petani padi Indonesia tersebut.

Muzzamil juga melayangkan dorongan agar khususnya di Lampung, Gubernur Mirza dapat bergegas memulai program pemberdayaan khusus petani milenial rentang kelompok usia 19-39 tahun terutama yang terkonfirmasi telah tersentuh digitalisasi pertanian atau menggunakan teknologi digital dalam proses usaha taninya.

Mengutip data Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023 Tahap I Provinsi Lampung taja BPS Lampung, Muzzamil menyebut di Lampung terdapat 200.129 petani milenial yang telah menggunakan teknologi digital dalam mengelola usaha pertaniannya, hingga akhir 2023.

Perinci sebarannya di 15 kabupaten/kota dari yang terbesar, yakni Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 42.648 orang, Kabupaten Lampung Timur (28.976 orang), Kabupaten Lampung Selatan (19.308 orang), Kabupaten Lampung Barat (16.934 orang), Kabupaten Tulang Bawang (14.363 orang), Kabupaten Lampung Utara (14.344 orang), Kabupaten Way Kanan (13.566 orang), dan Kabupaten Tanggamus (11.511 orang).

Berikutnya, Kabupaten Mesuji (9.966 orang), Kabupaten Tulang Bawang Barat (9.746 orang), Kabupaten Pesawaran (6.256 orang), Kabupaten Pringsewu (6.163 orang), Kabupaten Pesisir Barat (4.677 orang), Kota Metro (915 orang), dan Kota Bandarlampung (756 orang).

“Kami turut mendukung dan kami mendorong agar Gubernur Lampung melalui OPD terkait mengkonsolidasikan kekuatan tak sedikit ini di sela musim panen raya, agar mereka dapat tersentuh proses kebaruan kebijakan afirmasi Pemprov Lampung era baru Mirza-Jihan serta berikutnya dapat menjadi bagian kekuatan eksekusi program propetani pemerintah kini,” ujar Muzzamil.

Dia menilai, upaya ini dapat dijadikan sebagai bagian dari upaya menghela proses kreatif regenerasi sumberdaya pertanian baik skala mikro maupun kecil, lahan basah maupun lahan kering, pertanian kawasan pedesaan maupun perkotaan.

“Sekaligus pemutakhiran daftar kebutuhan riil lapangan dari ekosistem pertanian digital di Lampung atas proses kinerja pemanfaatan teknologi digital sektor pertanian ini demi menciptakan sekaligus mendekatkan petani milenial pada pertanian modern-digital yang produktif dan berkelanjutan,” ujar Muzzamil.(**)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri Wafat di Usia 72 Tahun

15 Mei 2025 - 12:17 WIB

Calon Haji asal Lampung Timur Meninggal Dunia di Makkah

15 Mei 2025 - 12:09 WIB

Dua Mayat Anak Ditemukan Berpelukan di Pesisir Barat: Diduga Korban Pembunuhan

15 Mei 2025 - 12:02 WIB

Rampas Aset Syila Musik: Korban Alami Kerugian Ratusan Juta di Lampung

15 Mei 2025 - 06:59 WIB

Jalu Yuswa Panjang ,dengan Tegas akan Lakukan Pemeriksaan dan Evaluasi, Bapas Bandar Lampung Masih Bungkam di Tengah Sorotan Dugaan Pungli”

15 Mei 2025 - 02:50 WIB

Trending di Bandar Lampung

You cannot copy content of this page