TK, Bandar Lampung — Gepak Lampung pertanyakan keberadaan Pj. Gubernur Lampung dua hari paska bencana banjir yang terjadi di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten lainnya di Provinsi Lampung.
Terkesan pihak Pemprov Lampung seperti buang badan, seakan-akan semua bencana ini adalah problem masing-masing Kabupaten/Kota lokasi bencana.
Ketua Gepak Lampung, Wahyudi mempertanyakan dimana komitmen sinergisitas antara Pemprov Lampung dengan Kota Bandar Lampung yang pada awal pengangkatannya sebagai Pj. Gubernur sempat ditunjukkan kepada masyarakat, intensitasnya terlibat dan mendukung kegiatan-kegiatan yang dijalani oleh Kota Bandar Lampung, tapi ketika terjadi musibah banjir yang notabenenya banyak terjadi di Kota Bandar Lampung, namun belum terlihat giat dan support dukungan terhadap Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk membantu menanggulangi bencana banjir ini.
Kota Bandar Lampung adalah ibukota Provinsi Lampung, wajah utama Provinsi Lampung, sangat penting dan wajar bagi Pemda Provinsi Lampung untuk ikut andil bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi di Kota Bandar Lampung, apalagi jika menyangkut musibah yang cukup besar sifatnya seperti banjir berkelanjutan yang menimpa Kota Bandar Lampung saat ini.
Seperti diketahui, bencana banjir di Kota Bandar Lampung sudah terjadi dalam dua hari ini, sejak hujan deras di Kota Bandar Lampung pada hari Jum’at (17/01/2025).
Beberapa wilayah di Kota Bandar Lampung diberitakan terendam air, antara lain:
1. Way Halim Jalur 2 Korpri
2. Sumur Putri, Teluk Betung Selatan
3. Way Laga Panjang
4. Simpang, PJR
5. WR Supratman, Gg. Pancurmas
6. Way Lunik Bandar Lampung
7. Jualang, Bumi Waras
8. Jl. Singosari Enggal
9. Jl. Hi. Aminta Tanjung Gading
10. Pasar Ambon, Teluk Betung Selatan
11. Kota Karang, Teluk Betung Timur
12. Jl. Soekarno Hatta, depan PT. BA
13. Jl. RE Martadinata
14. Rajabasa Nunyai
15. Jl. Ahmad Yani (Depan Central Plaza)
16. Jl. WR Monginsidi Gg. Rozali (Belakang Hotel Grand Praba)
17. Kel. Kuripan, Teluk Betung Barat
18. Jl. Ridwan Rais GG. Hi. Syarif
19. Gg. Toyib (Belakang POM Bensin Rajabasa)
Tidak hanya di Kota Bandar Lampung, bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesawaran dan Pringsewu
“Sudah sedemikian luasnya bencana ini, namun belum terlihat peran pemerintah Provinsi Lampung untuk segera menanggulangi bencana yang meluas ini. Progresnya apa saat terjadi musibah banjir di Lampung, khususnya di Kota Bandar Lampung, ini perlu dipertanyakan. Mestinya Pemprov ikut serta andil dalam penanganan banjir ini,” ujar Wahyudi.
“Ini adalah musibah, memang tidak sepenuhnya bahwa musibah ini disebabkan oleh alam, tapi mungkin juga disebabkan oleh tangan-tangan manusia sendiri, yang lalai tidak menjaga khususnya aliran sungai yang berada di Kota Bandar Lampung, itu menjadi salah satu penyebab juga sehingga banjir menjadi besar,” ujarnya lagi.
“Kami siap memetakan beberapa titik yang rawan dan beresiko menjadi lokasi banjir susulan kembali dan kami memahami bahwa hampir rata-rata lokasi banjir yang terjadi di Bandar Lampung itu tidak jauh dari aliran sungai, walaupun tahun-tahun sebelumnya sebelum banjir, Pemkot Bandar Lampung telah melakukan normalisasi aliran sungai di beberapa lokasi sungai yang ada di Kota Bandar Lampung, namun karena kurangnya perhatian masyarakat dalam hal pemeliharaannya, masih banyak selokan-selokan air yang tersumbat sehingga aliran air banyak beralih ke jalan raya,” ujar Wahyudi lagi.
“Mengingat musibah ini sudah meluas di beberapa wilayah Kabupaten/Kita di Provinsi Lampung, sudah selayaknya Pemprov Lampung yang mengambil alih penanggulangan bencana ini, agar lebih terkoordinir sistem penanggulangannya, selain langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemda Kabupaten/Kota masing-masing yang tertimpa bencana.,”ujar Wahyudi.
“Untuk kita jadikan pemikiran bersama, dalam satu dua hari kedepan, apa langkah yang diambil Pemprov untuk situasi yang terjadi di Provinsi Lampung umumnya dan Kota Bandar Lampung khususnya ini,” ujar Wahyudi.
Gepak minta Pj. Gubernur Samsudin untuk mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan bencana ini, berkoordinasi dengan Kabupaten/Kita yang terkena bencana dan bila perlu memberikan bantuan, baik itu personil rescue maupun logistik yang dibutuhkan para korban banjir yang ada di Kota Bandar Lampung maupun kabupaten lainnya di Provinsi Lampung.
(**)